Selamat Datang di Blog'nya pakPAR...blog'nya anak DOMSAV

Selamat Datang di Blog'nya pakPAR...blog'nya anak DOMSAV
Belajar dengan baik Tuhan Memberkati



Senin, 29 Desember 2008

HAND OUT SENI RUPA KELAS VII

PENGERTIAN SENI
Seni dan kesenian adalah kata-kata yang sering kita ucapkan dan kita dengar dalam sehari-hari. Tetapi apa sebenarnya seni itu sendiri?

Ensiklopedia Indonesia
Seni meliputi penciptaan segala hal ate benda yang karena keindahan bentuknya orang menjadi senang melihatnya ate mendengarnya.
Plato
Seni adalah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan tiruan dari bentuk alam seperti manusia, binatang dan tumbuhan.
Aristoteles
Peniruan terhadap alam itu harus ideal, serba baik. Misalnya dalam menggambar bentuk, membuat patung harus sempurna, indah dan baik.
Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya perasaan dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat K. Mihardja
Seni adalah kegiatan rohani menusia yang direfleksikan realitas dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyaidaya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohani penerimanya.

Dari pendapat para akhli tentang seni, maka dapat disimpulkan bahwa:
Karya seni itu muncul karena suatu kejadian atau objek tertentu. Objek tersebut akan melahirkan ungkapan-ungkapan perasaan yang masih berbentuk abstrak. Agar ungkapan perasaan tersebut dapat dinikmati oleh orang lain atau dapat diindrai oleh manusia, maka harus dituangkan dalam bentuk konkrit. Dari ungkapan perasaan yang diekspresikan dalam bentuk konkrit tersebut tidak dapat dikatakan seni apabila ungkapan tersebut tidak memiliki konsep-konsep dan nilai estetis.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni atau kesenian adalah ungkapan perasaan manusia yang dituangkan dalam bentuk konkrit dan telah melalui konsep serta memiliki nilai estetis.

Bila dalam mengekspresikan idenya melalui visual/ penglihatan maka disebut SENI RUPA.
Bila dalam mengekspresikan idenya melalui suara/bunyi yang teratur disebut SENI SUARA/ SENI MUSIK. Sedangkan yang dalam mengekspresikan idenya melalui gerak disebut SENI DRAMA/TEATER dan SENI TARI.

KESENIAN NUSANTARA
Ekspresi manusia di muka bumi ini sangat beragam. Keragaman ini berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang bersangkutan seperti kondisi sosial, alam sekitar, akan memiliki seni yang berbeda pula. Di bumi nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan berbagai ragam suku bangsa dan adapt-istiadat, seni dan budayanya tentu berbeda-beda. Tiap suku bangsa mempunyai keragaman ekspresi yang berbeda-beda dan berbedaan ini menunjukkan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya.

Dengan keragaman nilai-nilai budaya di nusantara muncullah kesenian nusantara. Kesenian Nusantara adalah ungkapan perasaan manusia yang berisi nilai-nilai budaya nusantara yang diekspresikan dalam bentuk konkrit melalui konsep-konsep seni serta memiliki nilai estetis.

Fungsi Seni
Orang yang membidangi seni disebut Seniman, dan seniman sangat erat hubungannya dengan alam, karya seni itu sendiri dan masyarakat.
Ditinjau dari fungsinya karya seni terbagi menjadi :
a. Fungsi Individual adalah karya seni yang mempunyai manfaat dan kepuasan untuk kepentingan pribadi.
b. Fungsi Sosial adalah karya seni yang mempunyai manfaat dan kepuasan bagi kepentingan umum.
Ditinjau dari tujuan karya seni itu diciptakan terbagi menjadi:
a. Seni Murni (fine art) yaitu karya seni yang diciptakan untuk kepentingan nilai seni itu sendiri.
Misalnya: Seni Lukis.
Seni Patung.
b. Seni Pakai (applied art) yaitu karya seni yang disamping dituntut nilai seninya juga fungsi karya itu diciptakan.
Misalnya: Seni Ilustrasi
Seni Reklame
Seni Kerajinan (seni Kria)
Seni Dekorasi
Seni Bangun (arsitektur).

PRINSIP SENI
KESATUAN ( UNITY )
Merupakan kerja sama diantara unsur-unsur seni rupa yang ada dan saling melengkapi sehingga dapat menimbulkan keserasian.
HARMONI ( KESELARASAN )
Harmoni ini berada diantara keserupaan yang menyatu tetapi kontras/ berbeda. Keserupakan yang terlalu besar dapat menimbulkan kebosanan dan kekontrasan yang mencolok tidak akan mencapai keselarasan, maka untuk mencapai harmoni kita harus mengatur unrur-unsur seni rupa sehingga menimbulkan keserasian.
KESEIMBANGAN (BALANCE)
Dalam seni rupa keseimbangan dapat dibagi menjadi :
a. Keseimbangan nyata yaitu keseimbangan berdasarkan bobot masa suatu benda.
b. Keseimbangan semu yaitu keseimbangan berdasarkan perasaan.
IRAMA (RITME)
Irama lebih sering dihubungkan dengan seni musik, namun demikian dalam seni rupapun irama juga terdapat, tentu saja irama dalam arti semu yaitu irama/ gerak alam dalam suatu komposisi
EMPASIS/ EMPASISI/ DOMINASI
Suatu komposisi akan kelihatan hambar tanpa adanya empasisi sebagai pusat perhatian.
Untuk membuat empasisi dapat kita tempuh dengan cara :
a. Pengelompokkan
b. Pengecualian
c. Arah
d. Kontras

UNSUR-UNSUR SENI
GARIS
Garis merupakan gabungan dari titik-titik atau suatu coretan yang berdiri sendiri.
Coretan atau garis yang membatasi sebuah ruangan bentuk disebut KOUNTUR.
.sedangkan gambar yang hanya menyatakan bayangan saja disebut GAMBAR KOUNTUR atau SILHUITTE.

TEKSTUR
Yang dimaksud dengan tekstur adalah kesan yang dipunyai oleh permukaan sebuah benda.
Dalam hal ini tekstur dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Tekstur Nyata yaitu kesamaan antara kesan yang dilihat sebelumnya dengan keadaan sebenarnya.
2. Tekstur Semu yaitu ketidaksamaan antara kesan yang dilihat sebelumnya dengan keadaan sebenarnya.

RUANG DAN BIDANG
Ditinjau dari jenis karya seninya, karya seni rupa dibagi menjadi:

1. Karya seni 2 dimensi
Yaitu karya seni yang mempunyai dua ukuran (panjang dan Lebar), karya ini hanya dapat dilihat dari satu arah saja dan berbentuk bidang.
Misalnya :
Seni Lukis
Seni Ilustrasi
Seni Reklame
Seni Dekorasi
Seni Kerajinan
2. Karya seni 3 dimensi
Yaitu karya seni yang mempunyai tiga ukuran (panjang ,lebar dan kedalaman), karya ini dapat dilihat dari berbagai arah dan berbentuk ruang.
Misalnya :
Seni Patung
Seni Bangun (arsitektur)
Seni Dekorasi
Seni Kerajinan

W A R N A
Warna merupakan suatu hal yang paling terasa dalam menyelesaikan sebuah gambar walaupun tanpa bentuk.
Warna dapat kita lihat karena adanya sinar yang dipantulkan melalui permukaan sebuah benda terhadap mata kita.
Menurut jenisnya warna dibagi menjadi dua yaitu :
a. Warna Additif
Yaitu warna yang dihasilkan karena adanya sinar
Misalnya : Sinar lampu.
Warna yang dihasilkan TV.
Warna yang dihasilkan Proyektor.


b। Warna Substraktif
Yaitu warna yang dihasilkan karena adanya pigmen
atau serbuk yang dapat menghasilkan warna.
Misalnya : Cat air
Cat minyak
Cat tembok
Crayon, dsb.
Menurut MORRIS HARRIS warna yang sesungguhnya hanya ada 3 warna . Warna tersebut disebut warna pokok/ warna primer. Warna-warna yang termasuk warna primer a.l.
- merah
- biru
- kuning
Percampuran warna primer dan primer akan menghasilkan warna skunder. Warna tersebut a.l.
- merah + kuning = oranye
- merah + biru = ungu
- biru + kuning = hijau
Percampuran warna primer dan skunder/ skunder dan skunder akan menghasilkan warna tertier/ tersier warna tersebut a.l.:
- oranye + hijau = hijau daun
- oranye + ungu = merah bata/ coklat bata.
- hijau + ungu = hitam lumpur
MORRIS HARRIS ( 1766 ) adalah orang yang pertama kali menemukan Diagram warna melalui bukunya yang berjudul THE NATURAL OF COLOR’S.
Diagram warna tersebut adalah :
Dalam hal ini warna hitam dan putih tidak termasuk warna, menurut pembuktian seberkas sinar yang diuraikan lewat kaca prisma maka akan menghasilkan spektrum warna yang ternyata hitam dan putih tidak terdapat. Namun demikian warna tersebut disebut warna NETRAL artinya dapat diserasikan dengan semua warna.
Warna yang dalam diagram warna saling berhadap-hadapan disebut warna lawan atau warna COMPLEMEN, yaitu warna yang sukar diserasikan. Warna tersebut adalah :
- merah x hijau
- biru x oranye
- kuning x ungu

TOKOH-TOKOH WARNA
1. Johann Wolfgang von Goethe ( 1810 )
Orang yang menyatakan bahwa warna primer itu hanya ada dua yaitu KUNING dan BIRU.
Kuning berasal dari cahaya dan Biru berasal dari kegelapan. Pandangan ini sama dengan pandangan Aristoteles
2. JC. Blond ( 1731 )
Orang yang pertama kali menemukan warna primer berupa pigmen.

MENGGAMBAR BENTUK
Yang dimaksud dengan menggambar bentuk adalah menggambar benda-benda alam yang dilihat dari jarak dekat.
Menggambar bentuk sering disebut pula menggambar alam benda atau Stillife.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar bentuk antara lain :

a. Komposisi
Adalah tatanan bentuk yang enak dipandang.
Ditinjau dari segi keseimbangan komposisi dapat dibagi :
Komposisi Simetris yaitu komposisi yang mempunyai keseimbangan sama dengan bentuk yang sama pula.
Komposisi Asimetris yaitu komposisi yang mempunyai keseimbangan sama dengan bentuk yang tidak tentu sama.
Ditinjau dari segi arah komposisi dapat dibagi menjadi :
Komposisi Horisontal yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis mendatar.
Komposisi Vertikal yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis tegak.
Komposisi Diagonal yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis miring.
Komposisi Segi Tiga yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk bangun segi tiga.
Komposisi Sentral yaitu komposisi yang seolah-olah membentuk arah garis menuju kesatu titik pusat.

b. Proporsi
Yang dimaksud dengan proporsi adalah ukuran dan perbandingan struktur objek.
c. Perspektif
Dalam menggambar alam benda faktor perspektif hanya berfungsi untuk meletakkan jauh dekat sebuah benda yang kita gunakan sebagai model. Dalam hal ini mencakup perspektif garis maupun perspektif warna.
d. Teknik
Suatu cara atau sarana untuk menuangkan ide ke dalam bentuk konkrit baik menggunakan bantuan alat maupun tanpa menggunakan bantuan alat.
Ditinjau dari pencapaian gelap terangnya teknik dapat dibagi menjadi :
Teknik Arsiring
Yaitu teknik yang dalam pencapaian gelap terangnya bentuk menggunakan garis. Semakin banyak garisnya semakin menunjukkan gelap demikian sebaliknya. Teknik ini sering disebut teknik Arsir.
Teknik Blok
Yaitu teknik yang dalam pencapaian gelap terangnya bentuk dinyatakan secara kontras, bagian yang gelap langsung di blok gelap dan yang terang disisakan asli kertas. Dalam teknik ini faktor gradasi tidak terdapat.
Gradasi adalah perpindahan warna dari gelap ke terang atau sebaliknya secara beraturan dan terjadi dalam satu warna.
Teknik Wash (Wash Technique)
Yaitu tehnik yang dalam pencapaian gelap terangnya bentuk dengan menambahkan dan mengurangi air.
Teknik Half tone (Half tone Technique)
Yaitu tehnik teknik yang dalam pencapaian gelap terangnya bentuk dengan menumpangkan sapuan kuas secara berulang-ulang.
Baik teknik Wash maupun Half tone sering disebut pula teknik Aquareel.
Teknik Pointelering
Yaitu teknik yang dalam pencapaian gelap terangnya bentuk menggunakan titik titik, semakin banyak titik titiknya semakin menunjukkan gelap demikian sebaliknya. Teknik ini sering disebut teknik Point / Dots.

MEMBENTUK
Membentuk adalah kegiatan seni rupa yang bertujuan
Menghasilkan benda-benda seni atau kerajinan yang berwujud tiga dimensi.

Membuat benda-benda seni dan kerajinan bisa menggunakan beberapa cara, antara lain memahat ( carving) dan membentuk ( membutsir/ modeling ).

Bila bahan yang dipakai adalah bahan yang keras seperti batu, kayu, gips dan sejenisnya, kita menggunakan teknik memahat, dan alat yang dipakai adalah pahat, pisau, kikir dan palu.
Bila bahan yang dipakai untuk membuat karya seni rupa bersifat plastis ( lembek dan mudah dibentuk ), maka kita menggunakan teknik membentuk, dan alat yang dipakai dalam tekinik ini adalah sudip ( butsir ), pisau, tali pemotong, rol penggilas serta pahat pendukung lainnya. Sedangkan bahan yang dapat dipakai dalam teknik ini antara lain tanah liat, plastisin, bubur kertas dan sejenisnya.

Selain bahan baku dan peralatannya, cara kerja membentuk dan memahat juga berbeda. Dalam kegiatan memahat, bahan yang digunakan dikurangi sedikit demi sedikit secara bertahap sehingga nantinya akan memperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan membentuk adalah menambahkan sedikit demi sedikit sampai terwujud sesuai dengan yang diinginkan

Bahan dan Alat
Pengetahuan akan bahan dalam membentuk amat penting, karena setiap bahan memiliki sifat tertentu yang mempengaruhi hasil akhir karya yang dibuat. Pengetahuan ini meliputi apa dan bagaimana bahan dan alat tersebut.

Teknik Pembuatan
Dalam kegiatan membentuk terdapat bermacam teknik antara lain :
1. Teknik Pijat (piching)
Teknik pijat adalah teknik membentuk dengan menggunakan tangan secara langsung dengan cara dipijat-pijat/ ditekan-tekan sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
2. Teknik Pilin (Coiling)
Dalam teknik pilin sebelum membentuk terlebih dahulu dipilin atau dibentuk menyerupai cacing, selanjutnya pilinan tersebut disusun melingkar sempai tercapai bentuk yang diinginkan.






3. Teknik Slep
Dalam teknik slep, bahan terlebih dahulu dibuat menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama. Selanjutnya lempengan tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan.





4. Teknik Putar
Teknik sering dilakukan pengerajin karena lebih cepat dan lebih sempurna terutama untuk membuat bentuk-bentuk bulat. Untuk mempercepat pekerjaan digunakan alat putar.




5. Teknik Cetak
Teknik ini biasa digunakan oleh pabrik keramik, pabrik genting dan pabrik beton yang dalam produksinya dilakukan secara missal.

Fungsi Membentuk
Ada bermacam-macam benda yang dapat dibuat dan dikembangkan menjadi karya seni rupa nusantara. Benda-benda yang dihasilkan dapat berupa benda fungsional dan benda estetis

1. Membentuk benda Fungsional
Benda fungsional adalah benda-benda yang dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat praktis, misalnya parabot rumah tangga, gerabah, dan lain-lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam benbentuk benda-benda fungsional antara lain :
Fungsi
Adalah penggunaan dan fungsi benda tersebut akan dibuat.
Bahan
Setelah dirumuskan fungsi dan kegunaan benda tersebut dibuat, kemudian memilih benda yang akan dipakai. Bahan dapat diperoleh dengan cara membeli atau memanfaatkan benda-benda bekas.
Bentuk
Langkah berikutnya adalah merancang bentuk benda yang akan kita buat, apakah bentuknya geometris, silindris atau bentuk lain.
Keamanan
Benda yang harus dibuat harus benar-benar aman dipakai oleh pemakai.
Kenyamanan
Benda yang dibuat harus nyaman dipakai oleh pemakai, misalnya sendok yang akan kita buat harus sesuai dengan ukuran mulut manusia pada umumnya dan bila kita pegang tidak membuat lelah karena ringan.
Keindahan
Dalam merancang benda pakai tidak semata-mata mempertahankan nilai fungsionalnya saja, tetapi aspek keindahan juga harus mendapat perhatian. Bentuk yang indah dapat menarik perhatian banyak orang sehingga orang tersebut senang dan mempunyai rasa ingin memiliki.

2. Membentuk Benda Estetis
Adalah membuat atau menciptakan sebuah benda yang semata-mata hanya mempertimbangkan nilai-nilai keindahan saja karena benda yang dipakai tidak digunakan untuk kebutuhan praktis sehari-hari.
Proses pembuatan benda estetis lebih menekankan pada unsure keindahan, misalnya keramik, guci, hiasan, dan lain-lain.

SENI PATUNG
A. PENGERTIAN
Apakah yang dimaksud dengan patung ?
Patung adalah sebuah karya seni rupa tiga dimensi yang ditinjau dari segi tujuan karya tersebut diciptakan termasuk karya seni murni. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia patung diartikan benda tiruan bentuk manusia dan binatang yang cara pembuatannya dipahat. Pengertian ini didasarkan terjemahan dari Bahasa Inggris Sculpure, karena pematung jaman dahulu kebanyakan mempergunakan teknik memahat.
Seni Patung disaebut juga Plastic Art (seni plastik), maksudnya plastis adalah mudah dibentuk. Seni Patung juga diartikan sebagai seni bentuk, maksudnya bentuk-bentuk yang memiliki keindahan.
Seni Patung mempunyai pengertian yang sangat luas karena tidak hanya bentuk manusia ate binatang tetapi bentuk apapun dapat disebut Patung.

B. FUNGSI
Pada jaman dahulu orang membuat patung bertujuan untuk kepentingan relegi (keagamaan), misalnya pada jaman Primitif orang membuat patung untuk kepentingan magis, pada jaman Mesir kuno, orang membuat patung untuk disembah, pada jaman Hindu dan Budha patung digunakan untuk menghormati dewa atau orang yang dijadikan teladan
Pada perkembangan selanjutnya, patung dibuat untuk kepentingan Monumen, yaitu untuk memperingati peristiwa-peristiwa bangsa/ kebesaran suatu bangsa, kelompok, perorangan.
Patung-patung jaman sekarang tidak lagi untuk dipuja-puja tetapi lebih bersifat hiasan dan karya seni murni, lebih bebas, variatif dan lebih kreatif karena seni patung lebih dinikmati nilai estetisnya.

JENIS-JENIS PATUNG
Berdasarkan tujuan pembuatan seni patung dapat dibedakan menjadi 6 macam yaitu :

Patung Relegi
Patung yang berfungsi sebagai sarana beribadah dan bermakna religius.

Patung Monumen
Patung yang digunakan untuk memperingati jasa seseorang / kelompok/ peristiwa-peristiwa sejarah.

Patung Arsitektur
Patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan.

Patung Dekorasi
Patung untuk menhias bangunan/ memperindah lingkungan (taman).

Patung Seni
Patung yang diciptakan untuk dinikmati keindahan bentuknya dan lebih mementingkan nilai seninya saja.

Patung Kerajinan
Patung yang diciptakan dari hasil karya kerajinan

C. CORAK SENI PATUNG
Pada masa lampau di Indonesia sudah dikenal patung primitive, seperti di Irian Jaya (asmat) dan Sulawaesi Selatan (tanah Toraja). Pada masa Hindu dan Budha berkembang patung klasik yang berkembang di Jawa dan Bali. Baik patung primitif dan klasik sampai sekarang masih berkembang turun temurun yang selanjutnya dikenal dengan corak tradisional. Sedangkan di luar primitif dan klasik disebut corak modern.

Corak Seni Patung
Dilihat dari perwujudannya , ragam seni patung modern, dapat dibedakan menjadi tiga corak sebagai berikut :
1. Corak Imitatif (realis / representative)
Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam, perwujudan patung ini berdasarkan fisio plastic (bentuk fisik) baik anatomi, proporsi, maupun ekspresi
Tokoh-tokoh corak Imitatif a.l.
Hendra
Trubus
Saptoto
Edy Sunarso

2. Corak deformatif
Corak ini mempunyai bentuk yang telah banyak mengalami perubahan. Bentuk-bentuk alam diolah menurut gagasan dan imajinasi pematung. Pengubahan dari bentuk alam menjadi bentuk baru ini masih terkait dengan sifat fisiknya. Dari bentuk imajinatif dan geometris ini kemudian muncul corak kubistis.
Tokoh-tokoh corak deformatif a.l
But Muchtar
G. Sidharta




3. Corak Nonfiguratif (abstrak)
Corak ini secara umum sudah banyak meninggalkan bentuk-bentuk alam dalam mewujudkannya (abstrak). Corak abstrak banyak dipengaruhi oleh aliran konstruktifisme. Patung dipandang sebagai rangkaian bentuk konstruksi yaitu susunan material seperti besi, plat, kawat, kayu, plastic, dan sebagainya.
Tokoh-tokoh corak Nonfiguratif a.l
G. Sidharta
Rita Widagdo

D. RAGAM PATUNG
Penampilan karya seni patung sangat beragam jenisnya, sedangkan jenis dan ragam patung tersebut dapat dibedakan menjadi :
1. Patung Dada
Yang dimaksud dengan patung dada adalah penampilan karya seni patung sebatas dada ke atas / bagian kepala saja. Patung ini sering disebut pula patung Baste.

2. Patung Torso
Istilah torso disebut juga badan. Patung torso adalah karya seni patung yang penampilannya hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang, dan panggul atau patung manusia yang tidak mempunyai kepala, tangan dan kaki.

3. Patung lengkap.
Penampilan karya patung ini lengkap, maksudnya terdiri dari seluruh anggota badan, mulai dari kepala sampai kaki.

E. MEDIA KARYA PATUNG
Yang dimaksud dengan media adalah bahan, alat dan teknik yang nantinya sangat berperan terlaksananya sebuah karya.

1. Bahan
Setiap bahan mempunyai sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat.
Bahan patung dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Bahan Lunak, yaitu material yang sangat mudah dibentuk seperti tanah liat, plastisin dan sabun.
b. Bahan Sedang, yaitu jenis bahan tidak terlalu lunak dan tidak keras seperti kayu waru, kayu sengon dan kayu balsa.
c. Bahan Keras, yaitu jenis bahan yang sangat sulit dibentuk karena sifat materialnya yang keras seperti kayu jati, jenis batu-batuan dan padas.
2. Alat
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung dari bahan dan tekniknya. Adapun alat yang dipergunakan untuk membuat patung adalah sebagai berikut :
a. Butsir, adalah alat Bantu untuk membuat patung yang terbuat dari bahan kayu dan kawat khususnya untuk patung dengan bahan tanah liat.
b. Meja Putar, adalah meja untuk berkarya patung dan dapat digerak-gerakkan dengan cara memutar yang fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari dari berbagai arah.
c. Pahat, untuk kepentingan berkarya patung terdapat dua jenis pahat yaitu pahat kayu dan pahat batu. Bentuk pahat sangat berfariasi terdiri dari :
- pahat kuku, yaitu pahat yang mempunyai mata pahat lengkung menyerupai kuku.
- Pahat pengikat, yaitu pahat yang mempunyai mata pahat lurus.
- Pahat pengot, yaitu pahat yang mempunyai mata pahat miring.
- Pahat kol, yaitupahat yang mempunyai mata pahat kebalikan dari pahat kuku.
d. Palu, merupakan alat pelengkap pahat, karena untuk menggunakan pahat harus dengan palu. Biasanya palu untuk memahat terbuat dari kayu sawo atau kayu jambu biji. Palu terbuat dari kayu agar tidak merusak pahat dan tekanan pahatnya halus. Palu dari kayu tersebut disebut Gandhen. Sedangkan pahat untuk batu disebut Betel, dan palunya disebut martil.
e. Cetakan, Biasanya cetakan untuk patung terbuat dari gips. Kegunaannya untuk mencetak karya patung dari bahan cair. Alat cetakan patung sedikitnya terdiri dari dua bagian dan diberi pengunci.
f. Kakatua, Alat ini terbuat dari besi berupa catut. Karena bentuknya seperti paruh burung kakatua maka disebut kakatua. Alat ini gunanya untuk mengencangkan ikatan dan memotong kawat.
g. Sendok Adonan, adalah alat yang berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada rangkaian patung.
3. Teknik
Teknik pembuatan patung dibedakan menjadi empat yaitu :
a. Teknik Membutsir, yaitu teknik membuat patung dengan cara memijit, menambah dan mengurangi bahan yang dibentuk, biasanya dibantu dengan alat butsir. Membuat patung dengan cara membutsir biasanya menggunakan bahan tanah liat atau plastisin. Teknik ini sering disebut pula teknik Modeling.
b. Teknik Memahat, yaitu teknik kebalikan dari teknik butsir, karena yang dilakukan dalam teknik ini adalah pengurangan saja. Bahan yang digunakan menggunakan bahan yang padat seperti kayu, batu, gips, sabun dan dalam pengerjaannya tidak bisa menambah atau menambal. Memahat adalah suatu pekerjaan yang ekstra hati-hati, dibutuhkan kecermatan dan ketepatan dalam carving, sehingga teknik disebut pula teknik Carving.
c. Teknik Mencetak. Dalam tenik ini terbagi menjadi dua teknik yaitu :
- Teknik Cetak Tekan, adalah cara membentuk dengan cara memasukkan bahan ke dalam alat kemudian dalam membentuknya dengan mengeluarkan bahannya seperti menghias pada roti.
- Teknik Cetak Tuang, adalah teknik yang paling sering digunakan untuk membuat patung cetak. Bahan yang digunakan biasanya menggunakan bahan cair atau bahan yang dapat dicairkan, misalnya semen, fiberglass, perunggu, emas.
d. Teknik Konstruksi, merupakan suatu teknik membangun atau menyusun. Teknik ini adalah membuat patung dengan cara menyusun bahan, baik menggunakan kerangka maupun tanpa kerangka, biasanya dalam menyusun dengan cara merekatkan, mengelas atau diikat saja.